Humas IAIN Parepare--- Usai membuka secara resmi Pembukaan Kuliah Semester genap tahun akademik 2018/2019, Rektor IAIN Parepare langsung ...
Humas IAIN Parepare--- Usai membuka secara resmi Pembukaan Kuliah Semester genap tahun akademik 2018/2019, Rektor IAIN Parepare langsung menerima CPNS Baru di Lantai 5 Gedung Perpustakaan IAIN Parepare, 4/3/2019. Turut hadir dalam pertemuan itu, Wakil Rektor Bidang APK, Sitti Jamilah Amin, Wakil Rektor Bidang AUPK, Sudirman L, Dekan Fakultas Tarbiyah, Saefudin, Dekan FEBI, Kamal Zubaer, Dekan Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Muliaty, Dekan FUAD, Halim K, Kabag AUK, Jafar, Kasubag Umum dan Kepegawaian, Misbahuddin dan sejumlah pejabat lainnya.
Pertemuan ini di hadiri 33 orang CPNS yang telah diumumkan kelulusannya secara serentak oleh kemenag RI beberapa bulan lalu. Seperti informasi sebelumnya, kuota CPNS yang diterima IAIN Parepare tahun 2018 berjumlah 48 orang, tetapi hasil seleksinya hanya 33 orang yang dinyatakan lulus. CPNS ini terdiri dari 29 CPNS sebagai dosen dan 4 orang sebagai tenaga kepegawaian.
"Sebenarnya, SK CPNS mereka itu belum keluar, tetapi sudah diusulkan ke Badan Kepegawaian Nasional dan sementara dalam proses penyelesaian' kata Wakil Rektor, Sudirman L ketika menyampaikan kata pengantar dalam pertemuan tersebut. "Semoga, bulan Maret ini SK itu sudah selesai. CPNS ini dipanggil untuk mengikuti pembukaan kuliah karena mereka sudah dibutuhkan. Jadi CPNS ini masih berstatus dosen luar biasa dan tenaga honorer sampai SK terbit" ujarnya.
Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan saat memberikan pengarahan CPNS mengatakan senang dengan bergabungnya CPNS baru ini. "Kami bergembira saudara-saudari bisa bergabung dan menjadi bagian keluarga besar IAIN Parepare" ujar Rektor.
Sebelum melanjutkan arahannya, Rektor memperkenalkan seluruh pimpinan yang hadir serta mengabsensi CPNS dan meminta mereka memperkenalkan diri satu persatu. Rupanya, CPNS yang lulus bukan saja berasal dari Sulawesi Selatan, tapi juga datang dari Surabaya, Maluku dan Nusa Tenggara.
Penerimaan CPNS di IAIN Parepare, lanjut Rektor, berlangsung transparan dan tidak mengenal suap menyuap atau pun nepotisme. "Kalau ada yang minta uang, silahkan lapor karena kita tidak mengenal seperti itu" tegas Rektor.
Dalam pelaksanaan tugas, IAIN Parepare lebih mengedepankan kinerja. Tidak ada perbedaan dan perlakuan istimewa kepada personal, kelompok, atau pun latar belakang organisasi. Semua pegawai dan dosen sama. Kita tidak kenal senior-yuinior, tua-muda, lama-baru atau dari organisasi mana. Semuanya diberikan kesempatan dan peran untuk bekerja sesuai dengan tugas mereka masing-masing. "Kita di sini (IAIN Parepare) berbasis kinerja, siapapun dari kita yang berkinerja baik, maka akan diapresiasi. Saudara yang baru masuk, memiliki hak yang sama dengan yang lain secara proporsional. Jika berkinerja baik, kita perhatikan" kata Rektor serius.
Sementara itu, Syafaat Anugrah, salah seorang CPNS yang dikonfirmasi menyatakan legah dan puas mendengar arahan Rektor. "Kami baru, tetapi terasa nyaman dan bahagia dengan penerimaan Rektor yang sangat will come" kata calon Doktor Hukum Unhas ini. (s.s).
St. Charles Borromeo, in the first Synod of Milan, put the Tridentine decree into execution, and drew up a listing of games which had been forbidden to the clergy, and another listing of those who had been allowed. Among these which he forbade were not only dicing in varied 1xbet varieties, but in addition games one thing like our croquet and soccer. Other particular councils declared that half in} at cube and playing cards was unbecoming and forbidden to clerics, and in general they forbade all games which had been unbecoming to the clerical state. Thus, a council held at Bordeaux in 1583 decreed that the clergy had been to abstain altogether from half in} in public or in non-public at cube, playing cards, or some other forbidden and unbecoming recreation.
BalasHapus